Senin, 14 Desember 2015

AKTIVITAS AMAN UNTUK IBU HAMIL

Posted by Unknown On 12.30 No comments


Meskipun ibu selama menjalani masa kehamilan, bukan berarti harus selalu malas dan pasif. Ibu hamil justru butuh aktivitas atau kegiatan rutin, dengan tujuan agar tubuh ibu hamil selalu dalam keadaan sehat, bugar, bahkan sangat membantu memperlancar proses melahirkan kelak.

Aktivitas dan pekerjaan juga haruslah dipilah sesuai kondisi fisik dan mental ibu hamil, agar terhindar dari resiko pusing, mual, muntah, pingsan, keguguran, hingga berbagai resiko fatal lainnya terhadap keselamatan ibu dan janinnya.

          Demikian pula halnya bagi ibu hamil yang berprofesi sebagai wanita karier. Harus pandai mengsiasati pekerjaan mana yang boleh dilakukan sesuai kemampuan fisik, dan mana yang perlu membutuhkan bantuan dari teman kerja.

Selama masa hamil perlunya juga menghindari stres, dikarenakan saat kehamilan perubahaan hormon yang begitu meningkat membuat ibu sering mengalami keadaan emosi yang berubah - ubah (labil).

Ada beberapa aktivitas atau kegiatan yang sangat cocok serta aman untuk dilakukan oleh ibu hamil namun hanya boleh dilakukan selama setengah jam setiap hari. Jika selama melakukan aktivitas ini ibu merasa kelelahan, istirahatlah sejenak sampai merasa nyaman untuk melanjutkan. Sementara bagi ibu hamil yang mengalami kelelahan disertai pusing, mual, demam, pendarahan, keram, bahkan pecah ketuban, segeralah berhenti melakukan semua gerakan dibawah ini, dan mintalah bantuan orang lain untuk menolong dan mengurus anda.

Berikut 12 aktivias yang aman dan cocok bagi ibu hamil, antara lain:

1. Menyapu.

Baik mengunakan sapu atau vacuum cleaner, aktivitas ini sama dengan berjalan kaki, juga melatih otot pada lengan dan tangan (seperti meraih kotoran dibawah kolong lemari atau meja dengan tubuh setengah membungkuk sambil mengayunkan sapu kearah depan lalu menariknya). Menyapu juga bermanfaat menguatkan otot pada tungkai dan pinggang, menyehatkan jantung, perlancar aliran darah.

Gunakanlah sapu yang memiliki tangkai panjang seukuran tinggi badan. Bagi ibu hamil yang alergi debu, boleh dibantu dengan menggunakan masker untuk melindungi bagian hidung serta mulut. Lakukan gerakan menyapu secara bergantian antara tangan kanan dan tangan kiri dengan hitungan yang sama agar beban semua otot - otot tangan juga ikut seimbang.

Perhatikan setiap langkah kaki ibu sebaiknya menapakkan tumit terlebih dahulu, lalu diikuti gerakan kaki secara menyeluruh, sehingga setiap pijakan langkah tetap kuat dan stabil.


2. Mengepel lantai.

Untuk melakukan aktivitas ini hanya diperbolehkan bagi ibu yang telah memasuki usia kehamilan 34 minggu (tri semester terakhir). Tujuannya adalah agar otot paha, otot perut, otot punggung, bokong, jadi kuat serta panggul tidak menyempit, sehingga kelak sangat membantu bagi kelancaran lahirnya bayi. Aktivitas ngepel lantai juga sangat membantu bagi ibu hamil yang mengalami bayi posisi sungsang dalam kandungan, untuk membantu mengembalikan bayi berbalik ke posisi normal.

Dianjurkan bagi ibu hamil saat mengepel lantai lakukanlah dengan cara jongkok menggunakan kain pel, dan jangan menggunakan kain pel yang memiliki tangkai atau gagang.

Cara melakukan gerakan ngepel lantai yang benar bagi ibu hamil adalah, tekuk kedua kaki pada bagian lutut hingga tulang kering kedua kaki tersebut menempel serata dengan lantai. Lalu kedua tangan tegak lurus kedepan dimana masing - masing telapak tangan menempel pada kain pel yang terhampar diatas lantai. Selanjutnya angkatlah pinggang dan panggul kearah atas sambil menundukkan kepala. Tahanlah sejenak hingga hitungan kedelapan, setelah itu gerakkan kain pel sambil membersihkan lantai. Lakukan gerakan ini berulang - ulang.


3. Lap jendela.

Rutinitas yang satu ini sangat membantu menguatkan otot - otot pada lengan, bagian atas paha, serta kaki. Selain itu membuat otot pinggang dan panggul jadi lentur agar kelak melancarkan proses persalinan.

Cara melakukan gerakan mengelap jendela dengan baik dan benar adalah, memulai gerakan bergantian antara tangan kanan dan tangan kiri mengelap jendela dari bagian atas dalam posisi tubuh berdiri tegak, lalu perlahan turun kebawah dengan posisi kedua lutut kaki ditekuk hingga posisi seperti sedang duduk. Tahan selama 5 detik kemudian ulangi dengan memulai lagi dari atas jendela Gerakan ini untuk melatih otot panggul dan pinggang.

Setelah selesai melakukan bentuk gerakan diatas berulang - ulang sebanyak 5 kali, selanjutnya ikuti bentuk gerakan berikut dengan meletakkan kaki kiri dalam posisi lurus (tanpa ditekuk) dan mundur sejauh 20 cm kebelakang, sementara kaki kanan dalam posisi menghadap jendela serta ditekukkan sedikit kebawah sambil tetap ngelap. Tahan gerakan ini sealama 20 detik lalu ulangi kedua kaki bergantian melakukan gerakan yang sama. Ulangi keseluruhan bentuk gerakan ini sebanyak 5 kali.


4. Memasak.

Kegiatan ini boleh dlakukan oleh ibu hamil, namun yang perlu diperhatikan bagi usia kehamilan tri semester pertama adalah terkadang aroma sayur mentah atau sayur masak mudah menimbulkan rasa mual dan muntah. Agar terhindar dari masalah ini, sebaiknya selama memasak konsumsilah makanan (seperti permen dan lain - lain) atau minuman yang mengandung lemon, jahe, serta mint, karena semua bahan ini sangat mujarab menghilangkan rasa mual dan muntah.

Pilihlah masakan yang aromanya tidak terlalu menyengat. Jangan lupa juga membiarkan tempat sirkulasi udara terbuka lebar (seperti jendela dan pintu) agar aroma masakan dengan cepat dan mudah hilang terbawa angin.

Gunakan alat masak yang mempercepat proses matangnya masakan, agar ibu hamil tidak berdiri terlalu lama saat memasak.

Yang perlu diperhatikan oleh ibu hamil saat memasak adalah:

  • lantai dapur tidak boleh berminyak atau basah agar tidak licin,
  • jangan membawa wadah berisi minyak panas dan air panas sebab kondisi tubuh ibu hamil kadang tidak seimbang,
  • jangan berdiri atau jongkok lebih dari 1 jam,
  • letak kompor sebaiknya sejajar dengan ulu hati ibu sehingga posisi tubuh tetap tegak saat masak dan berkurang dari paparan panas api kompor,
  • setelah selesai memegang sayur mentah terlebih lagi daging mentah maka segeralah cuci tangan sampai bersih, agar tehindar dari penularan kuman melalui makanan yang dikonsumsi karena resiko berbahaya bagi janin.

5. Mencuci.

Aktivitas ini boleh dilakukan oleh ibu hamil selama mengandung hingga mendekati usia kandungan 9 bulan, asalkan jumlah cucian sedikit demi sedikit dicuci setiap hari. Ada pula yang menyiasati dengan merendam pakaian dalam jangka lama dengan deterjen yang mencuci sendiri. Jika ibu hamil mengalami kelelahan, mual, juga pusing saat mencuci, segeralah berhenti dan beristirahat, lalu minta bantuan orang lain menyelesaikan cucian tersebut.


6. Menyetrika pakaian.

Ibu hamil sebaiknya jangan menyetrika pakaian dalam ruangan yang sirkulasi udaranya sangat kurang, sebab umumnya tubuh ibu hamil mudah mengalami kegerahan. Saat menyetrika, lakukanlah dengan posisi duduk dan jangan berdiri, sebab beridiri yang terlalu lama sangat memudahkan ibu hamil mengalami kelelahan bahkan jatuh pingsan.


7. Menggendong anak.

Saat mengandung kadang kala Si Kakak dari cabang bayi memaksa untuk minta digendong. Menggendong merupakan salah satu aktivitas yang dilarang, dimana sangat rentan terjadinya cedera pada punggung (lumbar lordosis) ibu hamil, sebab selama masa kehamilan bentuk tulang belakang agak terdorong kedepan (tidak tegak lurus) akibat pengaruh makin bertambahnya berat badan dari janin yang dikandung.

Bagi ibu hamil yang mengangkat beban berat termasuk mengendong sangat tidak dianjurkan. Namun bila Si Anak memaksa dengan rewel untuk minta digendong, maka pertimbangkanlah terlebih dahulu apakah ibu hamil mampu melakukan hal tersebut? Jika memang masih mampu silahkan melakukannya namun terlalu lama, selanjutnya mintalah anggota keluarga dalam rumah untuk menggendong Si Anak tersebut.


8. Berubungan intim.

Perlu kehati - hatian saat berhubungan intim bagi ibu hamil muda, sebab kondisi rahim yang masih lemah sehingga beresiko terjadinya keguguran. Hindari agar perut ibu tidak tertindih, oleh sebab itu sebaiknya posisi ibu berada diatas suami, atau si suami melakukannya dari belakang tubuh si ibu.

Saat si suami mengalami ejakulasi, usahakan sperma jangan sampai keluar didalam kelamin si ibu yang hamil, dikarenakan kandungan zat prostaglandin pada sperma dapat memicu terjadinya kontraksi pada uterus sehingga berpeluang terjadinya keguguran. Disarankan agar suami selamanya menggunakan kondom saat berhubungan intim dengan ibu yang masih hamil muda. Ada baiknya selama masa hamil muda frekuensi hubungan intim lebih dikurangi.


9. Jalan santai.

Bagi seorang ibu yang hamil mudah dianjurkan agar dua kali seminggu melakukan jalan santai pada pagi hari untuk mengatasi stres dan menghirup udara segar.

Sementara menjelang kelahiran dimasa tri semester akhir, ibu hamil wajib sesering mungkin melakukan aktivitas jalan santai setiap pagi, gunanya untuk memperkuat otot panggul yang berfungsi memperlancar persalinan.


10. Berbelanja.

Dengan berbelanja ibaratnya ibu hamil telah melakukan jalan santai. Namun yang perlu diperhatikan jangan jalan terburu - buru saat melangkah, jangan terlalu lama melakukan aktivitas ini agar tidak mudah kelelahan, jika mengalami kekelahan carilah tempat beristirahat yang nyaman dan tidak gerah, jangan membawa belanjaan yang terlalu berat (melebihi 2 kg). Selama berbelanja, ibu hamil harus selalu ditemani seseorang yang siap membantu bila terjadi masalah.


11. Membaca.

Aktivitas ini selain membuat ibu hamil lebih rileks, juga sangat bermanfaat bagi janin. Sebab hubungan batin antara ibu dan si jabang bayi terasa sangat erat sehingga mampu janin dalam perut mendengar serta mengerti apa yang ibu baca atau ucapkan. Secara tidak langsung si ibu mengajarkan janinnya untuk menjadi lebih cerdas.


12. Berenang.

Olah raga ini danggap aman bagi ibu hamil muda yang gemar berenang, sebab membuat seluruh otot pada tubuh ibu hamil ikut bergerak. Hanya saja perlu perhatian khusus saat melakukannya. Misalnya lakukan dengan gerakan santai dan jangan berenang dalam jangka waktu lama (cukup ½ jam hingga 1 jam saja). Gunakanlah gerakan gaya bebas dan gaya dada secara perlahan - lahan.

Disarankan agar ibu hamil jangan melakukan gaya punggung sebab rentan mengganggu pembuluh darah pada bagian belakang rahim. Demikian juga dengan gaya kupu - kupu yang banyak bertumpu pada gerakan disekitar pinggang, sehingga rentan menimbulkan benturan pada janin didalam rahim. 

Bagi ibu hamil tua (tri semester terakhir) olah raga berenang sangat membantu memperkuat otot rahim dan panggul bagi kelancaran saat melahirkan.

          Konsultasikan terlebih dahulu ke dokter anda sebelum melakukan beberapa aktivitas diatas.

Artikel selanjutnya  PERSIAPAN JELANG KELAHIRAN

Anda  : Bunda dengan aktivitas kantor yang padat? atau 
            Bunda dengan aktivitas penuh dirumah?
Ingin punya gaji double atau penghasilan tambahan tanpa harus mengganggu aktivitas utama anda?
Baca testimoni dari link berikut, dan temukan impian anda segera !! 



0 komentar:

Posting Komentar